Sabtu, 17 April 2010

Botolmu Mengalihkan Duniaku

Hari ini benar-benar luar biasa, saya melakukan sebuah atraksi spektakuler yang seharusnya dicatat dalam sejarah indonesia, ya kawan sesuatu yang sayang untuk tidak diabadikan, sesuatu yang akan membuat anda bercerita betapa dahsyatnya cerita ini sehingga akan terus anda ceritakan kepada anak dan cucu-cucu anda sekalian. Saya akan mulai cerita ini dengan pagi yang cerah dengan semburat matahari bersinar malu-malu, dengan langkah ceria saya memulai aktifitas hari ini, semua sepertinya normal, saya bahkan tidak pergi kebelakang pagi ini *ups*, kondisi saya luar biasa, matahari pun merangkak naik, namun tidak sanggup membendung air yang akhirnya jatuh membasuh bumi.

13.00 saya masih diperbudak televisi,
13.10 saya mulai gelisah,
13.20 ini mulai tidak biasa, saya merasakan pergolakan batin yang sangat kuat,
13.30 akhirnya saya menyerah karena dorongan yang begitu kuat, sayapun pergi makan siang.

Saat penting bersejarah pun akan dimulai, siang ini tertanggal 17 April 2010 saya telah mengukir
sejarah. Berbekal pengetahuan, sayapun mempersiapkan makan siang saya sendiri, siang ini menu makan siang yang ingin saya santap adalah tumis buncis plus wortel dengan ayam bakar, terdengar seperti makanan tahanan, sepertinya ya.
Baiklah lanjut kepersiapan makan, saya pun membakar ayam yang kurang beruntung itu dan mendapati gosong dibeberapa bagian karena sibuk memandangi hujan. Tumis buncis dan wortel sudah siap sedari tadi, lauk pauk telah siap, beras sudah menjadi nasi, dan abang bakso yang berteduh karena kehujanan tidak menghalangi niat saya untuk mempersiapkan pelengkap menu siang ini, saya berniat mencari ketenangan dengan nikmatnya teh dikala hujan, karena tidak ingin repot menyeduh teh, saya pun mengambil keputusan berani, yaitu memilih frestea.
Baiklah, karena semua sudah lengkap saatnya berdoa dan bersyukur untuk nikmat yang telah diberikan Allah kepada saya siang ini, lanjut kemakan siang, persiapan selesai pukul 13.40, makan dimulai setelah terdengar bunyi peluit *hah... ups maaf, obsesi pemain sepakbola*, pukul menunjukkan 13.45 saya masih makan dengan lahap, karena tidak ingin tersedak sayapun mengambil frestea saya yang telah berada didalam gelas bening dengan es yang begitu
indah didalamnya *maaf lebai* saya seruput teh itu dengan segenap jiwa, dan dimulailah sejarah spektakuler yang bisa mengguncangkan dunia persilatan, dengan memimum teh tersebut saya telah menorehkan nama saya dalam catatan orang-orang berpengaruh di dunia.

kenapa? serius anda ingin tahu? tidak menyesal? petanyaan akan dijawab pengacara saya *lho..*

Mungkin tidak tepikir sebelumnya bahwa saya akan mengalaminya, saya masih muda, masih ingin terus berkarya, masih ingin mengejar impian saya, tetapi semuanya telah terjadi dan tidak bisa dihindari lagi, saya harus kuat dan menerimanya, saya harus mengakuinya bahwa saya . . .
SAYA SUDAH MINUM TEH KADALUARSA, TIDAAAAAAAKKKKKKKK.
Secara tidak sadar saya telah melakukan aktraksi spektakuler dengan meminum sesuatu yang telah tidak layak konsumsi yang dapat membahayakan umat manusia. sewaktu makan siang tadi buru-buru cari minuman yang instan, akibat kurang teliti jadilah seperti ini. Pantas sewaktu minum tadi perasaan kok rasanya lain, dengan penasaran saya liat leher botol fresteanya, dengan angkuhnya tertera angka yang seakan menertawakan kebodohan saya, dileher botol tersebut tertera tanggal kadaluarsa 23 FEB 2010, lho hari ini kan tanggal 17 April, diringi dengan suara petir yang menggelegar, saya terdiam beberapa saat, bertanya-tanya benarkah ini terjadi? Botol biadad itu telah memperdaya saya, seperti Afgan pernah bilang "botolmu mengalihkan duniaku".
Diringi dendam teramat sangat, saya tumpahkan semua sisa kebiadaban teh yang ada didalam gelas dan menggantinya dengan teh yang baru, kali ini saya tidak ingin tertipu, tidak ada lagi "botolmu mengalihkan duniaku", yang terpenting adalah TANGGAL KADALUARSANYA.
Kalau kalian penasaran bagaimana rasa tehnya, kurang lebih rasanya itu mirip batangan besi karatan yang direndam air, nah air rendamannya itu yang tiba-tiba berubah menjadi teh dalam botol dan saya minum, berasa minum air rendaman besi karatan. Ini serius, baru tahu soalnya, kemarin-kemarin kan ngga pernah minum yang kadaluarsa, jadi baru tahu rasanya sekarang.

Ingat pesan saya sebelum terlambat, selalu pastikan makanan dan minuman anda halal dan terpenting juga TANGGAL KADALUARSANYA, *huh masih emosi nih*.

Oke deh, saya mau kebelakang dulu, doakan saya berhasil teman-teman.

Sabtu, 13 Maret 2010

Penyakit Jenis Baru

Jadi begini, sudah beberapa minggu belakangan ini saya sering masuk kelas terlambat, jadi suka rada eror menyimak penjelasan dosen, karena pokok acuan materi sudah disampaikan diawal materi, jadilah saya yang suka telat ini masuk pas penjelasan udah gas pol, sementara saya sendiri belum pemanasan, nah lho, kan rada eror ngikutin jalan pikiran dosennya, dosennya dah di kilometer 20, saya masih ngisi bensin di kilometer 7, kan 10 x 10 tuh ngejarnya *cepek dehh...maksudnya*, kecuali motor dosen mogok atau pecah ban *ah... ngawur*.
Dan ketinggalan info berharga dari dosen benar-benar rugi,
contoh:
Ini statement lengkap dosen:
"sodara-sodara inflasi sudah mulai naik, ini ditandai dengan dinaikkannya tingkat suku bunga tabungan untuk mengatasi jumlah uang beredar" dan ada mahasiswa yang baru balik dari ijin, dosen nanya "dari mana kamu", dijawab "dari belakang".

Dan ini yang kedengaran dari luar kelas:
"sodara-sodara sudah mulai naik, bunga, dengan sejumlah uang, dari belakang" nah lho, apa coba maksudnya tuh, pasti ga nyambung.

Kenapa telat? bukannya saya doyan, tapi entah kenapa bumi ini bulat *lho...* ehm maksud saya, entah kenapa masuk kelas telat melulu, kalau boleh pake alasan, saya punya banyak, binggung milih yang mana, tapi yang namanya udah besar masa' iya masih nyalahin orang lain dan lingkungan sekitar tanpa terlebih dulu introspeksi diri.

Kalau boleh, ini daftar alasan yang bisa di-kambing-hitam-kan, ini kalau boleh lho:

1. Tidur kemaleman.
2. Suka liat pemandangan kalo lagi naik motor, makanya jalannya pelan, terus telat dah.
3. Jalanan macet.
4. Dosennya kecepetan masuk.
5. Suka mengasumsikan "ah-paling-juga-dosen-ga-masuk-hari-ini".

Jujur, yang paling berasa itu yang nomer 3 sama nomer 5.

Jalanan macet kalau boleh di-kambing-hitam-kan adalah penyakit kota yang baru aja menjangkiti kota Samarinda, entah cuma saya atau orang lain juga, saya rasa jalanan sudah penuh sesak kendaraan bermotor, terlebih roda dua, 3 tahun yang lalu saya waktu naik motor jarang lho terjebak macet, dilampu merah juga ga terlalu numpuk, nah sekarang, lampu merah udah kayak antrian sembako murah, belum lagi kalau udah lampu ijo nyala, mirip motogp aja startnya, pada gas pol, emang mau balapan. Titik rawan macet menurut saya ada disekitaran lampu merah, kendaraaan meluber ampe trotoar, kasihan, jalanannya kecil kendaraannya banyak.

Nah penyakit kronis yang baru saya derita beberapa bulan belakangan ini adalah penyakit suka berasumsi "ah-paling-juga-dosen-ga-masuk-hari-ini", dan penyakit "ah-paling-juga-dosen-ga-masuk-hari-ini" telah menggerogoti akal sehat saya, masa' iya dosen ga masuk tiap hari. Hal seperti ini yang berasal dari sikap menggampangkan keadaan, sepertinya saya harus introspeksi dulu.

Seperti yang sudah saya bilang diatas, kalo cari alasan memang paling mudah, terlebih lagi untuk menyalahkan orang lain atau lingkungan sekitar, itu lebih mudah lagi, tetapi mencari solusi, itu yang ga mudah.

Contoh kasus: kita lagi masak, pas udah mateng, masakanya ga enak, kita bisa dengan mudah menyalahkan buku resep, nyalahin tukang sayur, nyalahin yang jual elpiji, atau chef di tipi, bahkan perusahaan kecap, atau lebih parah nyalahin tukang las *lho...* nah intinya kita bisa dengan mudahnya nyalahin orang lain untuk sesuatu yang belum tentu ia perbuat, tanpa terlebih dahulu melihat kedalam diri kita.

Untuk temen-temen yang juga ngalamin problem yang sama, kamu tidak sendirian kawan, penyakit ini bisa kita lawan, kita harus kuat, *sepertinya berlebihan... maaf...* nah untuk memulai penyembuhan, saya akan berusaha memperbaiki pola waktu saya, harus segera memperbaiki manajemen waktu dan disiplin lagi.

Udah ah, saya malu.

Sabtu, 27 Februari 2010

Kejadian Horor Akhir Tahun

Yah, babak keempat perkuliah sudah mulai aktif, Alhamdulillah nilai semester kemaren baik-baik aja, setelah beragam kebodohan pada semester tiga lalu yang bikin frustasi, mulai dari jadwal kacau yang berubah-ubah, literatur yang sangat minim dibaca, sampai ujian mendadak yang bikin sport jantung, untuk soal ujian jangan ditanya, semoga yang membuat soal dan saya diampuni, dan yang paling bikin gondok ialah ujian di saat liburan alias minggu tenang, ya kawan ada ujian di minggu tenang, saat pikiran harusnya istirahat dan yang bikin murka lagi adalah ada salah satu mata kuliah yang ujiannya ternyata diminggu tenang dan... ga ada yang beritahu saya... arrrghhhhh, berikut kronologis hari naas tersebut:

28th December 2009, 
Hari itu terlihat cerah dengan segala keindahannya, pagi itu diawali dengan tugas rutin di dapur sebuah rumah makan, menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan bisnis hari itu, setelah tugas beres trus balik kerumah kira-kira pukul 8.30 dan karena tidak ada alasan untuk mandi maka pagi yang indah itu dihabiskan dengan kegiatan favorit umat manusia... nonton tv, setelah bosan nonton tv tiba-tiba sebuah gelombang otak meminta untuk main ps2, entah kenapa rasanya ingin melanjutkan kehidupan di dunia palsu alias main the sims 2. 
Akhirnya dengan kemantapan hati saya pun memperdalam ilmu game saya, cuaca masih cerah pagi itu dan tanpa ada peringatan berkicaulah hp dikamar di tengah kegembiraan menjadi anak sd lagi sesaat didepan tv *doyan main ps maksudnya*, yah dengan malas buka sms yang bunyinya: "Za, ujian ekonomi industri diruang 14 sekarang" 

*krik...krik...krik* 

Dalam hati saya "ini pasti becanda" tapi jika mengingat wajah teman yang memberitahu saya itu, seingat saya wajahnya tidak sedikitpun menunjukkan sisi lucu itu dan ingatan kalau becandaan teman saya itu pasti garing membuyarkan lamunan didepan tv yang masih aja menayangkan the sims 2, ini sepertinya nyata, tunggu dulu, setelah baca smsnya lagi, saya harus menerima fakta bahwa saat itu pada pukul 12.23 sedang berlangsung ujian ekonomi industri di ruang 14 kampus fekon, tidakkkkk......... ini tidak nyata aku masih muda...*lho...*

Keadaan seketika berubah suram, dan disanalah saya, seorang mahasiswa yang belum mandi yang bengong didepan tv yang menampilkan game the sims 2 dan melewatkan ujian akhir semester mata kuliah ekonomi industri, kepala berasap mendengar kabar yang mengguncang jiwa itu. 
Yah, tapi Alhamdulillah bisa dikompromikan dengan dosen untuk minta ujian ulang, tapi trauma itu masih membekas kawan, setelah memohon ampun atas dosa-dosa yang mungkin berakhir dengan adanya teguran ini, saya bertekad untuk menghilangkan dugaan konspirasi antara dosen dan temen-temen yang pada awalnya sempat terlintas, ga mungkin kayaknya temen-temen sengaja ga memberitahu hari sebelumnya kalau hari itu ada ujian atau dosen yang terserang penyakit "kayaknya-ujian-mendadak-asik-nih" diringi dengan ketawa licik. 
Mungkin kejadian ini yang menjadi salah satu warna di semester tiga yang lalu, masih banyak yang belum diceritakan tapi harus saya akui kejadian itu cukup bikin kepala berasap. 

Pesan saya mari kita beralih dari minyak tanah ke elpiji *eh...* maksud saya berhati-hatilah jika sedang liburan, bisa-bisa dapet sms yang bikin sport jantung. Udah ah, saya tidak ingin berlama-lama mengingat kejadian horor itu.

Minggu, 07 Februari 2010

Chapter Four


oke, ini mulai serius.
karena sekarang saya sudah mencapai chapter four dalam studi saya, semester empat sudah mulai dijalani, sudah berapa pencapaian saya? apa masih jalan ditempat? apa ada perubahan?, mau kemana arah yang akan saya ambil kedepannya? apa sudah benar langkah ini? apa yang akan menunggu didepan? bagaimana strategi yang harus disiapkan? perlukah persiapan lebih? sudahkah diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya?

banyak lagi pertanyaan dalam diri ini, mungkin ini tidak hanya dialami oleh saya, mungkin juga hal serupa dialami oleh teman-teman yang bisa jadi mengalami hal yang sama, bingung atau ragu ingin melangkah mendekati masa depan yang sudah memanggil, tidak ada alasan berpaling untuk menjadi remaja bahkan berubah menjadi anak-anak lagi untuk menolaknya, saya dihadapakan sebuah pilihan untuk menjadi lebih dewasa, waktu memang penuh misteri, sudah semester empat di perkuliahan, saya merasa inilah pilihan yang benar-benar menguras energi dan pikiran, sewaktu masih masa sekolah dulu, saya dapat dengan angkuhnya menantang waktu, dengan sombongnya berlari dari pilihan sulit, dengan mudahnya berpaling jika sesuatu itu tidak sesuai dengan yang saya inginkan, bisa memulai sesuatu tanpa takut akan dampak dari yang akan ditimbukan, masa dimana porsi rasional masih sedikit diabaikan, saat ketakutkan masih dengan mudah untuk dikalahkan, era dimana kepercayaan memiliki posisi yang tinggi. saya mungkin sudah berubah, saya merasakan bahwa saya sudah berubah, saya harus berubah, semoga kearah yang lebih baik.

orang tidak akan melihat kita berubah jika ia mengatakan bahwa kita masih seperti yang dulu, terkhusus dalam bersikap, tapi rasanya memang semua orang yang telah saya kenal sejak tumbuh bersama, maupun yang baru saya kenal dalam hitungan tahun telah banyak berubah, menurut saya, saya merasa tersinggung jika ada yang mengatakan "hei kamu ini tidak banyak berubah ya, sikapmu masih seperti yang dulu", itu artinya saya tidak ada kemajuan. terkecuali sifat manusia, sikap bisa dipaksa untuk dibentuk, berbeda dengan sifat yang sudah Sunatullah, sifat mungkin bisa diubah tetapi membutuhkan pengorbanan yang besar dan biasanya tidak seratus persen, seperti orang humoris menjadi orang yang kaku dan serius, ia pasti masih bisa melucu dan membuat orang lain tertawa, begitu juga bila sebaliknya dengan orang serius dan kaku menjadi orang yang terbuka dan humoris, ia pasti tidak seratus persen berubah, karena itu sudah Sunatullah,ketetapan Allah. tapi saya yakin sikap bisa diubah secara menyeluruh, saya ingin bisa lebih sopan, baik itu bertutur kata, berhadapan dengan orang lain, menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, upgrade ke versi yang lebih baik, memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat, tidak ada yang ingin buruk selamanya.

mudah-mudahan saya bisa cepat beradaptasi dengan keadaan yang sekarang, sudah sangat terlambat untuk berhenti dan sangat bodoh jika hanya berdiam diri, saya harus mengejarnya dengan berlari, saya punya sedikit perspektif, bahwa hidup ini,jika boleh dianalogikan seperti naik motor, maka untuk mengendarainya haruslah bijak, komponen masa depan diwakilkan dengan tujuan kita, dan masa lalu direfleksikan dengan penglihatan kita pada kaca spion, arah yang kita tuju tidak akan lekas tercapai jika kita selalu melihat spion, karena tujuan kita ada didepan bukan dibelakang, semakin sering kita melirik kaca spion maka semakin berbahaya perjalanan kita, dengan sering melirik spion kita akan dihantui oleh sesuatu yang telah terlewat, bahkan orang lain yang belum tentu akan menyalip kita terus kita pikirkan, sebaliknya jika kita fokus akan kemana arah dan tujuan kita, setiap gundukan, lubang, bahkan jalan rusak, menanjak atau menurun juga menukik tajampun akan kita hadapi dengan keteguhan dan kemantapan, saya yakin tujuan akan segera terlihat jika kita fokus, dengan persiapan yang baik perjalanan tidak akan membosankan karena akan ada pemandangan yang pasti berbeda-beda disetiap jalan yang akan kita lalui untuk menuju tujuan akhir kita, saran saya, kita boleh saja sesekali melihat spion untuk waspada dan mengambil pelajaran dari telah kita lalui agar lebih berhati-hati, tetapi arah tujuan kita ada didepan bukan dibelakang.

Minggu, 17 Januari 2010

Fenomena Status Tuiter dan Pesbuk Versi Saya.

apa update status pesbuk anda?, apa update tuiter anda?
makan, bosan, marah, jatuh cinta, ketakutan, senang, terlilit utang, promosi, bingung, engga bisa tidur, jempol kaki bengkak, kucing melahirkan, dll.

berapa kali anda ngetweet atau update status dalam sehari?
jarang-jarang,3 kali sehari, setiap jam, tiap kali mati lampu, cuma tengah malam, subuh aja, tiap kali ada kejadian konyol, tiap pegang hape atau pas lagi buka komputer, cuma waktu kesepian aja, pas lagi banyak pulsa, sebulan sekali itu juga diwarnet, dll.

apa yang anda upload di akun pesbuk atau tuiter anda?
foto narsis, foto teman, foto artis kesayangan, link download, hasil karya, foto pemandangan, foto peliharaan, foto ga jelas, video di youtube, video band anda atau band kesayangan tetangga anda, dll.

berapa teman anda, atau berapa follower anda?
sepuluh, seratus, lima ratus, seribu, udah dua ribu mas, ga bisa dikurangi lagi, harga pas *lho..*, satu juta, mungkin lebih, dll.

berapa yang benar-benar anda kenal?
dari seratus lupa ada berapa teman yang akunnya dobel.
dari lima ratus cuma kenal sekitar dua ratus aja, tiga ratus lainnya sih ngakunya teman satu teka dulu *hah??*.
dari dua ratus sih kenal semua tapi agak curiga sama yang ngaku masih ada tagihan utang.
dari lima ratus teman kenal semua cuma mereka aja yang ga kenal.
pasti kenal semua karena teman saya artis semua.
jangankan kenal, di-add atau di follow aja engga *maap saya jadi curhat..*

nah itu hanya sebagian kecil gambaran umum social networking yang benar-benar ada dalam kehidupan sehari-hari yang ikut mewarnai hari dengan sentuhan teknologi, pernahkah kita berpikir bahwa kita telah sedemikian terbukanya dengan membuat sebuah akun di social network, kita harus sepakat dan setuju dengan ketentuan dalam social network yang pada intinya kita bersedia menyerahkan data pribadi kita untuk menjadi konsumsi publik, mungkin mirip seperti public figure yang kalau makan di warung aja infoteimen pada heboh *pemirsa, apa yang terjadi dengan keluarga KD, mereka makan di warung padang. dikuti dengan ekspresi host yang seperti menahan kentut*.

yaah, seperti itulah kesepakatan kita dengan social media networking, dimana kita seakan-akan memiliki rumah tersendiri dalam dunia global ini, seperti memiliki sebuah kekuatan menyatakan pendapat yang bisa langsung diutarakan tanpa harus permisi dulu dengan orang lain.
kita sadar bahwa kita mempunyai kekuatan itu, bahwa apa yang kita pikirkan memang seperti itu, soal lain belakangan, yang pasti kita telah menuangkan ide itu kedunia kita, dan diperhatikan orang lain, bahwa kita perlu didengar.
kita memiliki ide itu dan orang lain tidak bisa menahan kita, orang lain bisa tidak sepakat dengan ide kita, tapi itu nomor dua, yang pasti ide kita sudah kita keluarkan dan didengar dan jika ingin berkomentar silahkan.

kebebasan berbicara seperti inilah yang coba ditawarkan oleh social networking, sebuah kekuatan mengontrol ide, pikiran, opini dari seorang manusia yang butuh berinteraksi.
manusia memiliki beragam sisi tergantung sisi mana yang ia pilih dan ia kembangkan, manusia memiliki kontrol penuh atas dirinya, apakah ia ingin menjadi baik atau memilih sisi yang berlawanan, jika boleh diibaratkan sebuah pedang, ia bisa digunakan untuk melindungi dan bisa juga sebagai alat membunuh, tergantung keputusan pemegangnya.

tapi tahukah kita bahwa hati manusia itu sensitif, banyak kejadian di dunia maya yang kemudian memicu kejadian lain di dunia nyata, yang saya coba utarakan adalah sebuah update dari akun pesbuk atau tuiter kita bisa merubah pandangan kita dan orang lain dalam sekejap, terkadang itu hal yang positif, namun jika hal itu negatif?

update status di internet sama seperti berbisik di depan sebuah mikropon, ungkapan kita didengar oleh orang banyak, dan kembali kita ingat bahwa hati manusia itu sensitif dan kejadian yang satu memicu yang lain. seperti kata blogger paporit saya ndorokakung pernah bilang, saya lupa kata-kata persisnya, mungkin seperti ini "update didunia maya seperti berteriak pada sebuah megafon", pasti pada tahu maksudnya.

banyak yang berantem karena tuiter atau pesbuk, banyak yang putus, yang jadian juga ada, banyak yang ketahuan sifat aslinya, karena kita bisa mengutarakan dengan jujur tanpa terhalang orang lain, kita memiliki kontrol penuh atas diri kita sendiri. jadi bijaklah dalam merangkai kata-kata terlebih ungkapan itu akan lama melayang didunia maya dan akan diperhatikan orang lain,
saya tidak berhak untuk mengekang hak anda dalam menyampaikan pendapat, permintaan saya sederhana bijaklah dan selalu ingat bahwa kita memiliki kontrol penuh atas tindakan kita, dan perhatikan apa yang terjadi.... *lho jadi mario teguh, hehehe..*

nahh setelah terlalu banyak menggunakan kata "kita" dipostingan ini, saya akan sudahi bacotan saya. jika memang membantu saya bersyukur, tapi jika gelaja alergi mulai muncul, segera hubungi hansip terdekat.

salam pramuka.

Kamis, 03 Desember 2009

Saya Bukan Komputer

Pikiran sedang tidak menentu, belakangan ini ketentraman jiwa sedikit terusik dengan hadirnya berbagai masalah yang sepertinya tidak mau jauh-jauh dari saya. saya ingat dosen saya pernah bilang kalo manusia itu memang bermasalah seumur hidupnya, kesimpulan saya pribadi seperti ini, kalau ingin bebas dari masalah berhentilah jadi manusia. manusia memiliki banyak hal yang membuat hidupnya bermasalah, tidak ada satupun manusia yang luput darinya, masalah datang dari arah manapun, kadang ia datang dengan rapi teratur, terkadang ia tidak mau antri dan saling berebut untuk menemui kita secara bersamaan. hidup itu bermasalah...

Saya sedang bermasalah, dengan banyak hal, banyak sisi, banyak kondisi...


Akankah keadaan ini membuat saya lebih baik dikemudiannya, banyak yang mengatakan persoalan yang dihadapi membuat kita semakin dewasa, lebih baik, lebih kuat, lebih paham...

sepertinya saya sepakat...

Banyak yang ingin manusia capai, tidak semua bisa diraih, banyak yang manusia raih, tidak semua manusia yang mensyukurinya. banyak keadaan yang manusia tidak suka, dan keadaan itu justru manusialah menciptakannya. tidak sedikit manusia yang terkadang berusaha menutup rapat kenangan pahit dengan membuat kenangan pahit lainnya. banyak manusia yang merasa bahagia, belum tentu hatinya tentram karena memikirkan orang lain yang tidak bahagia, bisakah manusia lepas dari masalah, sepertinya tidak...


Kita, manusia, bukanlah alat elektronik, bersyukurlah.

Karena saya yakin jika sebuah super komputer sekalipun tidak akan sanggup menahan permasalahan yang dialami manusia, seberapa canggihpun komputer tersebut, komputer tidak akan sanggup memperbaiki keadaan, bahkan mungkin akan rusak karena manusia banyak memiliki 'virus' yang terkadang tidak terdeteksi oleh manusia itu sendiri, virus yang menjalar kesetiap inci manusia itu sendiri yang perlahan menggerogoti dari dalam.


Sekali lagi bersyukurlah kita bukan alat elektronik. kita tidak butuh perangkat lunak untuk memberitahu kita bahwa kita telah out-of-date, kita memiliki sensor tersendiri bahwa kita selalu memperbaharui diri kita setiap detiknya. menurut saya, komputer itu monoton, bahkan kecerdasan buatan sekalipun, tidak ada manusia yang bisa membuat 'otak' yang benar-benar merupakan 'otak' yang sesuai fungsinya, saya teringat artikel yang pernah saya baca di internet yang kurang lebih seperti ini " kiamat tidak akan terjadi apabila komputer mampu berpikir menyerupai manusia, tetapi kiamat mungkin akan terjadi, apabila manusia yang berpikir layaknya sebuah komputer".


Sebuah ungkapan yang menurut saya ada benarnya...


Nah, sekarang saya berharap energi itu masih ada untuk mengatasi problem yang saya hadapi, tanpa saya perlu untuk mencari charge untuk men-charge energi dan tanpa perlu men-charge kebahagiaan, karena saya bukan komputer...

Liburan, I don't think so...

Pertama-tama maaf dan ampun untuk terlalu lama ga maintenance blog ini. postingan dibawah ini sebenarnya untuk post bulan agustus karena sibuk yaa jadinya draftnya ga keposting, sori yaaa...

Jadi begini, karena kemaren-kemaren saya masih sibuk dengan kerjaan di kampus jadi rada lupa juga dengan blog yang mestinya diurus, jadi vakum dah sekitar sebulanan lebih, hmph...
Oke lanjut, jadi sekarang udah bulan agustus, selama akhir bulan juni sampai akhir juli kemaren
saya bener-bener lupa ama blog saya, jadi bulan kemaren ga sempat posting sedikitpun, *huhuhu...* Sekarang juga masih sibuk sebenernya, difekon sekarang lagi sibuk-sibuknya penerimaan mahasiswa baru, jadi semua organisasi yang ada di fekon lagi seru-serunya bersama-sama merencanakan dan menyambut sekaligus memberikan pelayanan serta info yang dibutuhkan buat maba (mahasiswa baru-red), kebetulan saya masuk organisasi juga, jadi ceritanya kita-kita pada sibuk kejar target buat penyambutan maba sekarang.

A side of that, saya mao sedikit review dikit bulan juli kemaren yang ga sempat diceritaiin, kemaren bulan juli mahasiswa unmul pada liburan, termasuk fekon juga, liburan adalah kata-kata yang menyenangkan buat mahasiswa jaman sekarang, kenapa? yaa, sebagian diantara mahasiswa unmul adalah anak-anak luar daerah (luar samarinda-red). jadi kapan lagi bisa pulkam selain kalo lagi musim liburan *musim duren ga bakalan bisa...*, jadi juli adalah momentum yang tepat buat menghabiskan waktu di kampung halaman, buat rindu-rinduan, melepas penat, dan yang terpenting adalah minta tambahan uang *hehehe... ga ah cuma becanda*, jadi karena saya orang sini, kemanakah saya liburan??? *mikir......*

Hohoho..., liburan tidak ada untuk saya tahun ini *hiks...hiks...*, huuuuaaaaaaaa....

Liburan habis untuk konsentrasi dengan agenda penyambutan mahasiswa baru. Lucunya biar judulnya kampus liburan tetep aja kita disuruh daftar ulang, ya kawan daftar ulang, juli juga daftar ulang, liburan=daftar ulang???
Gimana nih..., untungnya waktu daftar ulangnya lumayan panjang, dari awal sampai akhir juli, ingat rumusnya liburan=daftar ulang. hmmmph...
Ditambah dengan yang tadi, jadi rumus liburan saya adalah liburan=agenda organisasi+daftar ulang.

ampuuun diiiijeeeeeeeee...

Keanehan juga terlihat dikampus pada masa liburan, ternyata dari sekian banyaknya fakultas di unmul, fekon yang paling rame orangnya dan ada aja yang dateng kekampus setiap harinya, meskipun udah liburan. kenapa yaa???

Jadi bulan juli kemaren saya habiskan hampir seluruhnya untuk berorganisasi plus ngurusin daftar ulang *yaa slip spp, krs, ktm, de el el...*.

Saya termasuk orang yang kalo berangkat kekampus mesti pake motor dan hobi pake sendal kalo dikampus lagi ga ada kuliah *seperti sekarang ini*, berhubung lebih ergonomis aja, makanya pake sendal. jadi karena cuaca samarinda dan sekitarnya panas sekali dan berhubung masih kemarau jadi deh tuh panas-panasan naek motor kekampus, dan bodohnya lagi faktor memakai sendal itulah yang menjadi malapetaka, kaki saya jadi belang-belang...*bukan, bukan belang warnai warni* sebetulnya tidak akan terjadi aib tersebut kalo saya kekampusnya pake sepatu, jadi deh tuh kaki berwarna ga matching, mudah-mudahan ga pecah-pecah deh, cukup dengan belang aja saya udah tertekan...