Minggu, 17 Januari 2010

Fenomena Status Tuiter dan Pesbuk Versi Saya.

apa update status pesbuk anda?, apa update tuiter anda?
makan, bosan, marah, jatuh cinta, ketakutan, senang, terlilit utang, promosi, bingung, engga bisa tidur, jempol kaki bengkak, kucing melahirkan, dll.

berapa kali anda ngetweet atau update status dalam sehari?
jarang-jarang,3 kali sehari, setiap jam, tiap kali mati lampu, cuma tengah malam, subuh aja, tiap kali ada kejadian konyol, tiap pegang hape atau pas lagi buka komputer, cuma waktu kesepian aja, pas lagi banyak pulsa, sebulan sekali itu juga diwarnet, dll.

apa yang anda upload di akun pesbuk atau tuiter anda?
foto narsis, foto teman, foto artis kesayangan, link download, hasil karya, foto pemandangan, foto peliharaan, foto ga jelas, video di youtube, video band anda atau band kesayangan tetangga anda, dll.

berapa teman anda, atau berapa follower anda?
sepuluh, seratus, lima ratus, seribu, udah dua ribu mas, ga bisa dikurangi lagi, harga pas *lho..*, satu juta, mungkin lebih, dll.

berapa yang benar-benar anda kenal?
dari seratus lupa ada berapa teman yang akunnya dobel.
dari lima ratus cuma kenal sekitar dua ratus aja, tiga ratus lainnya sih ngakunya teman satu teka dulu *hah??*.
dari dua ratus sih kenal semua tapi agak curiga sama yang ngaku masih ada tagihan utang.
dari lima ratus teman kenal semua cuma mereka aja yang ga kenal.
pasti kenal semua karena teman saya artis semua.
jangankan kenal, di-add atau di follow aja engga *maap saya jadi curhat..*

nah itu hanya sebagian kecil gambaran umum social networking yang benar-benar ada dalam kehidupan sehari-hari yang ikut mewarnai hari dengan sentuhan teknologi, pernahkah kita berpikir bahwa kita telah sedemikian terbukanya dengan membuat sebuah akun di social network, kita harus sepakat dan setuju dengan ketentuan dalam social network yang pada intinya kita bersedia menyerahkan data pribadi kita untuk menjadi konsumsi publik, mungkin mirip seperti public figure yang kalau makan di warung aja infoteimen pada heboh *pemirsa, apa yang terjadi dengan keluarga KD, mereka makan di warung padang. dikuti dengan ekspresi host yang seperti menahan kentut*.

yaah, seperti itulah kesepakatan kita dengan social media networking, dimana kita seakan-akan memiliki rumah tersendiri dalam dunia global ini, seperti memiliki sebuah kekuatan menyatakan pendapat yang bisa langsung diutarakan tanpa harus permisi dulu dengan orang lain.
kita sadar bahwa kita mempunyai kekuatan itu, bahwa apa yang kita pikirkan memang seperti itu, soal lain belakangan, yang pasti kita telah menuangkan ide itu kedunia kita, dan diperhatikan orang lain, bahwa kita perlu didengar.
kita memiliki ide itu dan orang lain tidak bisa menahan kita, orang lain bisa tidak sepakat dengan ide kita, tapi itu nomor dua, yang pasti ide kita sudah kita keluarkan dan didengar dan jika ingin berkomentar silahkan.

kebebasan berbicara seperti inilah yang coba ditawarkan oleh social networking, sebuah kekuatan mengontrol ide, pikiran, opini dari seorang manusia yang butuh berinteraksi.
manusia memiliki beragam sisi tergantung sisi mana yang ia pilih dan ia kembangkan, manusia memiliki kontrol penuh atas dirinya, apakah ia ingin menjadi baik atau memilih sisi yang berlawanan, jika boleh diibaratkan sebuah pedang, ia bisa digunakan untuk melindungi dan bisa juga sebagai alat membunuh, tergantung keputusan pemegangnya.

tapi tahukah kita bahwa hati manusia itu sensitif, banyak kejadian di dunia maya yang kemudian memicu kejadian lain di dunia nyata, yang saya coba utarakan adalah sebuah update dari akun pesbuk atau tuiter kita bisa merubah pandangan kita dan orang lain dalam sekejap, terkadang itu hal yang positif, namun jika hal itu negatif?

update status di internet sama seperti berbisik di depan sebuah mikropon, ungkapan kita didengar oleh orang banyak, dan kembali kita ingat bahwa hati manusia itu sensitif dan kejadian yang satu memicu yang lain. seperti kata blogger paporit saya ndorokakung pernah bilang, saya lupa kata-kata persisnya, mungkin seperti ini "update didunia maya seperti berteriak pada sebuah megafon", pasti pada tahu maksudnya.

banyak yang berantem karena tuiter atau pesbuk, banyak yang putus, yang jadian juga ada, banyak yang ketahuan sifat aslinya, karena kita bisa mengutarakan dengan jujur tanpa terhalang orang lain, kita memiliki kontrol penuh atas diri kita sendiri. jadi bijaklah dalam merangkai kata-kata terlebih ungkapan itu akan lama melayang didunia maya dan akan diperhatikan orang lain,
saya tidak berhak untuk mengekang hak anda dalam menyampaikan pendapat, permintaan saya sederhana bijaklah dan selalu ingat bahwa kita memiliki kontrol penuh atas tindakan kita, dan perhatikan apa yang terjadi.... *lho jadi mario teguh, hehehe..*

nahh setelah terlalu banyak menggunakan kata "kita" dipostingan ini, saya akan sudahi bacotan saya. jika memang membantu saya bersyukur, tapi jika gelaja alergi mulai muncul, segera hubungi hansip terdekat.

salam pramuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar