Sabtu, 27 Februari 2010

Kejadian Horor Akhir Tahun

Yah, babak keempat perkuliah sudah mulai aktif, Alhamdulillah nilai semester kemaren baik-baik aja, setelah beragam kebodohan pada semester tiga lalu yang bikin frustasi, mulai dari jadwal kacau yang berubah-ubah, literatur yang sangat minim dibaca, sampai ujian mendadak yang bikin sport jantung, untuk soal ujian jangan ditanya, semoga yang membuat soal dan saya diampuni, dan yang paling bikin gondok ialah ujian di saat liburan alias minggu tenang, ya kawan ada ujian di minggu tenang, saat pikiran harusnya istirahat dan yang bikin murka lagi adalah ada salah satu mata kuliah yang ujiannya ternyata diminggu tenang dan... ga ada yang beritahu saya... arrrghhhhh, berikut kronologis hari naas tersebut:

28th December 2009, 
Hari itu terlihat cerah dengan segala keindahannya, pagi itu diawali dengan tugas rutin di dapur sebuah rumah makan, menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan bisnis hari itu, setelah tugas beres trus balik kerumah kira-kira pukul 8.30 dan karena tidak ada alasan untuk mandi maka pagi yang indah itu dihabiskan dengan kegiatan favorit umat manusia... nonton tv, setelah bosan nonton tv tiba-tiba sebuah gelombang otak meminta untuk main ps2, entah kenapa rasanya ingin melanjutkan kehidupan di dunia palsu alias main the sims 2. 
Akhirnya dengan kemantapan hati saya pun memperdalam ilmu game saya, cuaca masih cerah pagi itu dan tanpa ada peringatan berkicaulah hp dikamar di tengah kegembiraan menjadi anak sd lagi sesaat didepan tv *doyan main ps maksudnya*, yah dengan malas buka sms yang bunyinya: "Za, ujian ekonomi industri diruang 14 sekarang" 

*krik...krik...krik* 

Dalam hati saya "ini pasti becanda" tapi jika mengingat wajah teman yang memberitahu saya itu, seingat saya wajahnya tidak sedikitpun menunjukkan sisi lucu itu dan ingatan kalau becandaan teman saya itu pasti garing membuyarkan lamunan didepan tv yang masih aja menayangkan the sims 2, ini sepertinya nyata, tunggu dulu, setelah baca smsnya lagi, saya harus menerima fakta bahwa saat itu pada pukul 12.23 sedang berlangsung ujian ekonomi industri di ruang 14 kampus fekon, tidakkkkk......... ini tidak nyata aku masih muda...*lho...*

Keadaan seketika berubah suram, dan disanalah saya, seorang mahasiswa yang belum mandi yang bengong didepan tv yang menampilkan game the sims 2 dan melewatkan ujian akhir semester mata kuliah ekonomi industri, kepala berasap mendengar kabar yang mengguncang jiwa itu. 
Yah, tapi Alhamdulillah bisa dikompromikan dengan dosen untuk minta ujian ulang, tapi trauma itu masih membekas kawan, setelah memohon ampun atas dosa-dosa yang mungkin berakhir dengan adanya teguran ini, saya bertekad untuk menghilangkan dugaan konspirasi antara dosen dan temen-temen yang pada awalnya sempat terlintas, ga mungkin kayaknya temen-temen sengaja ga memberitahu hari sebelumnya kalau hari itu ada ujian atau dosen yang terserang penyakit "kayaknya-ujian-mendadak-asik-nih" diringi dengan ketawa licik. 
Mungkin kejadian ini yang menjadi salah satu warna di semester tiga yang lalu, masih banyak yang belum diceritakan tapi harus saya akui kejadian itu cukup bikin kepala berasap. 

Pesan saya mari kita beralih dari minyak tanah ke elpiji *eh...* maksud saya berhati-hatilah jika sedang liburan, bisa-bisa dapet sms yang bikin sport jantung. Udah ah, saya tidak ingin berlama-lama mengingat kejadian horor itu.

Minggu, 07 Februari 2010

Chapter Four


oke, ini mulai serius.
karena sekarang saya sudah mencapai chapter four dalam studi saya, semester empat sudah mulai dijalani, sudah berapa pencapaian saya? apa masih jalan ditempat? apa ada perubahan?, mau kemana arah yang akan saya ambil kedepannya? apa sudah benar langkah ini? apa yang akan menunggu didepan? bagaimana strategi yang harus disiapkan? perlukah persiapan lebih? sudahkah diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya?

banyak lagi pertanyaan dalam diri ini, mungkin ini tidak hanya dialami oleh saya, mungkin juga hal serupa dialami oleh teman-teman yang bisa jadi mengalami hal yang sama, bingung atau ragu ingin melangkah mendekati masa depan yang sudah memanggil, tidak ada alasan berpaling untuk menjadi remaja bahkan berubah menjadi anak-anak lagi untuk menolaknya, saya dihadapakan sebuah pilihan untuk menjadi lebih dewasa, waktu memang penuh misteri, sudah semester empat di perkuliahan, saya merasa inilah pilihan yang benar-benar menguras energi dan pikiran, sewaktu masih masa sekolah dulu, saya dapat dengan angkuhnya menantang waktu, dengan sombongnya berlari dari pilihan sulit, dengan mudahnya berpaling jika sesuatu itu tidak sesuai dengan yang saya inginkan, bisa memulai sesuatu tanpa takut akan dampak dari yang akan ditimbukan, masa dimana porsi rasional masih sedikit diabaikan, saat ketakutkan masih dengan mudah untuk dikalahkan, era dimana kepercayaan memiliki posisi yang tinggi. saya mungkin sudah berubah, saya merasakan bahwa saya sudah berubah, saya harus berubah, semoga kearah yang lebih baik.

orang tidak akan melihat kita berubah jika ia mengatakan bahwa kita masih seperti yang dulu, terkhusus dalam bersikap, tapi rasanya memang semua orang yang telah saya kenal sejak tumbuh bersama, maupun yang baru saya kenal dalam hitungan tahun telah banyak berubah, menurut saya, saya merasa tersinggung jika ada yang mengatakan "hei kamu ini tidak banyak berubah ya, sikapmu masih seperti yang dulu", itu artinya saya tidak ada kemajuan. terkecuali sifat manusia, sikap bisa dipaksa untuk dibentuk, berbeda dengan sifat yang sudah Sunatullah, sifat mungkin bisa diubah tetapi membutuhkan pengorbanan yang besar dan biasanya tidak seratus persen, seperti orang humoris menjadi orang yang kaku dan serius, ia pasti masih bisa melucu dan membuat orang lain tertawa, begitu juga bila sebaliknya dengan orang serius dan kaku menjadi orang yang terbuka dan humoris, ia pasti tidak seratus persen berubah, karena itu sudah Sunatullah,ketetapan Allah. tapi saya yakin sikap bisa diubah secara menyeluruh, saya ingin bisa lebih sopan, baik itu bertutur kata, berhadapan dengan orang lain, menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, upgrade ke versi yang lebih baik, memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat, tidak ada yang ingin buruk selamanya.

mudah-mudahan saya bisa cepat beradaptasi dengan keadaan yang sekarang, sudah sangat terlambat untuk berhenti dan sangat bodoh jika hanya berdiam diri, saya harus mengejarnya dengan berlari, saya punya sedikit perspektif, bahwa hidup ini,jika boleh dianalogikan seperti naik motor, maka untuk mengendarainya haruslah bijak, komponen masa depan diwakilkan dengan tujuan kita, dan masa lalu direfleksikan dengan penglihatan kita pada kaca spion, arah yang kita tuju tidak akan lekas tercapai jika kita selalu melihat spion, karena tujuan kita ada didepan bukan dibelakang, semakin sering kita melirik kaca spion maka semakin berbahaya perjalanan kita, dengan sering melirik spion kita akan dihantui oleh sesuatu yang telah terlewat, bahkan orang lain yang belum tentu akan menyalip kita terus kita pikirkan, sebaliknya jika kita fokus akan kemana arah dan tujuan kita, setiap gundukan, lubang, bahkan jalan rusak, menanjak atau menurun juga menukik tajampun akan kita hadapi dengan keteguhan dan kemantapan, saya yakin tujuan akan segera terlihat jika kita fokus, dengan persiapan yang baik perjalanan tidak akan membosankan karena akan ada pemandangan yang pasti berbeda-beda disetiap jalan yang akan kita lalui untuk menuju tujuan akhir kita, saran saya, kita boleh saja sesekali melihat spion untuk waspada dan mengambil pelajaran dari telah kita lalui agar lebih berhati-hati, tetapi arah tujuan kita ada didepan bukan dibelakang.